Assalammu'alaikum,,,Irasshaimase,Wilujeng Sumping, Selamat datang ^_^
Tampilkan postingan dengan label inspiratif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label inspiratif. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 Oktober 2010

Apa Arti Hidup Bagi Anda ?

Taken from note FB Syamril Al Bugisyi  on Saturday, October 30, 2010 at 3:54pm
Moga bermanfaat ^.^
Sumber foto : www.sumberpenghasilan.com (via om google ..hehe :D)
 
Pernahkah Anda merasa sangat jenuh, bosan dan sebagainya sehingga malas bekerja, belajar, beraktivitas?
Pernahkah Anda begitu 'merindukan' hari libur dan 'membenci' hari Senin?
Pernahkah Anda (bagi yang sudah bekerja), frustasi karena tidak juga naik gaji, pangkat atau jabatan?
Pernahkah Anda mendapat tugas tambahan dan membuat Anda merasa terbebani?

Jika jawaban Anda SERING, maka Anda perlu merenungi arti hidup ini.
Saya dua pekan terakhir mengalami hal tersebut dan menemukan jawabannya dari slide Pak Rama Royani yang diringkas sebagai berikut :
Manusia memaknai hidupnya ada 3 kelompok yaitu hidup sebagai pekerjaan, karir dan panggilan. Tiap kelompok tersebut dibagi atas 4 kategori yaitu : motivasi, bekerja sebagai, harapan, mencari. Mari kita lihat satu persatu.
1. Hidup sebagai PEKERJAAN maka :
    - MOTIVASI : gaji, bayaran
    - BEKERJA SEBAGAI : kebutuhan hidup
    - HARAPAN : NAIK GAJI
    - MENCARI : Liburan Akhir Pekan
2. Hidup sebagai KARIR
    - MOTIVASI : uang dan kemajuan
    - BEKERJA SEBAGAI : perlombaan
    - HARAPAN : kekuasaan dan kebanggaan
    - MENCARI : promosi
3. Hidup sebagai PANGGILAN
    - MOTIVASI : amanat, perintah Allah
   - BEKERJA SEBAGAI : khalifah, utusan Allah
   - HARAPAN : dunia yang lebih baik
   - MENCARI : lebih banyak tugas

Jika Anda memandang hidup hanya sebagai PEKERJAAN, maka akan sulit melakukan aktivitas dengan ENJOY (enak), EASY (enteng), EXCELLENT (edun) dan EARN (untung). Beraktivitas dengan penuh kebosanan, tanpa semangat, menunggu akhir pekan agar bisa liburan. Hidup menjadi kurang bermakna, hanya berputar dari satu aktivitas ke aktivitas lain yang rutin dan membosankan.
Jika Anda memandang hidup sebagai KARIR, maka Anda bisa melakukan aktivitas dengan ENJOY (enak), EASY (enteng), EXCELLENT (edun) dan EARN (untung). Hanya masalahnya, jika tidak mendapatkan kekuasaan dan kebanggaan seperti jabatan, popularitas, maka Anda bisa juga frustasi dan stress. MErasa kurang dihargai.
Yang sangat baik adalah memandang hidup sebagai PANGGILAN. Kita diciptakan Allah sebagai khalifah, utusanNya untuk membuat dunia lebih baik. Segala yang kita lakukan bermakna dan kita maknai sebagai ibadah dan pengabdian kepadaNya. Sehingga mendapat tugas tambahan, bukan sebagai beban tapi kesempatan untuk beramal lebih baik dan lebih banyak. kesempatan untuk berbagi dan memberi manfaat untuk manusia dan lingkungan.

semoga bermanfaat...

Rabu, 13 Oktober 2010

Bumi Cinta....

Begitulah judul novel yang baru ku baca kemarin. Novel karangan Habiburrahman El Shirazy..meski gaya penulisan serta temanya masih cenderung sama. Tapi tetap saja selalu memberi inspirasi,selain dari hal lain yang saya suka adalah wawasannya yang luas mengenai sejarah. Love this much...(jadi teringat ketika Rasulullah atau sahabat ya ? tentunya dengan redaksional kata yang berbeda menurut versi saya, yang mengatakan ajarkanlah anak2mu sastra karena darinya mereka bisa belajar kebijakan, kearifan, kebermaknaan hidup ,nilai2 kemanusiaan dll)
Dari novel tersebut saya teringatkan akan kasih sayang Allah ... Allah itu selalu ada, skenario-Nya begitu indah..bahkan teramat indah hanya kadang kita tak pernah menyadarinya. Pertemuan antara Ayass yang mengadakan penelitian sejarah di Rusia, seorang pemuda asal Madiun , belum menikah, lulusan universitas Madinah yang begitu taat dan Wara' ( sangat berhati2 dalam beribadah dan taat padaNya) dengan Yelena (nonilk rusia yang berprofesi maaf sebagai wanita panggilan papan atas, serta tidak mengakui Tuhan), Linor (nonik rusia berprofesi sebagai jurnalis, di akhir cerita baru mengetahui bahwa ia sebenarnya adalah anak Palestina. Ibunya bernama Salma Abdul Aziz seorang dokter, ahli bedah tulang palestina,mujadihah yang akhirnya mendapatkan syahid kemudian menitipkan putrinya yang bernama Sofia Abdul Aziz pada rekan relawan yang kini menjadi ibu angkatnya). Pertemuan yang mungkin awalnya tidak diinginkan karena sangat menguji iman seorang Ayass, lelaki normal..dengan segala kecantikan dan godaannya. Belum lagi ujian profesor pembimbingnya yang bernama Sarah..hufh...banyak konfik batin dalam diri....tapi semua ia sandarkan pada Allah semata. Tidak ada yang kebetulan dalan hidup semua sudah terencana dengan begitu rapi dan indah...hingga di akhir cerita semua terlewati meski berdarah2...Ayass tetap istiqomah serta Allah menganugrahkan HIdayah dan Inayah bagi Yelena dan Linor... Allahu Akbar...
YA ALLAH TETAPKAN KAMI DALAM KEIMANAN DAN KETAATAN PADA-MU...
AMPUNILAH KAMI DARI APA YANG TIDAK KAMI KETAHUI DAN YANG KAMI KETAHUI
INGATKAN KAMI ..HINGGA HATI DAN SEMESTA PIKIR INI HANYA TERINGAT PADA-MU
INGATKAN KAMI AKAN KASING SAYANGMU YANG TAK PERNAH BERKESUDAHAN...
ANUGRAHAN KAMI SELALU HIDAYAH , INAYAH, SERTA KEKUATAN U MELAKUKAN APAPUN YANG KAU PERINTAHKAN..
SESUNGGUHNYA KETAATAN KAMI YANG KAMI LAKUKAN SEMATA@ UNTUK KAMI SENDIRI BUKAN UNTUK ENGKAU...
KARENA ENGKAU DZAT yang TIDAK MEMBUTUHKAN apapun...

Best Friend ... =)

Thanks Allah ...4 sending me takusan katashiitomodachi (best friends)...^^

Original / Romaji Lyrics English Translation (Google Kara) ^^
By Kiroro
Sumber Gambar : google image ^^

BEST FRIEND

Mou daijoubu shinpai nai to nakisou na watashi no soba de
itsumo kawaranai egao de sasayaite kureta
mada mada mada yareru yo datte itsu demo kagayaiteru
toki ni wa isogisugite miushinau koto mo aru yo shikatanai
zutto mimamotte iru karatte egao de
itsumo no you ni dakishimeta
anata no egao ni nando tasukerareta darou
arigatou arigatou Best Friend



I don't have to worry anymore, cause you will be by my side when I cry
You always smile at me
I am blessed because you always shine before me
Things that we have missed hastily at time, that's the way it is
Faces that always being looked at
Forever hugging each other
Your smile has helped me endless time, you know
Thank you thank you Best Friend

Konna ni takusan no shiawase kanjiru toki wa shunkan de
koko ni iru subete no nakama kara saikou no purezento
mada mada mada yareru yo datte itsu demo minna soba ni iru
kitto ima koko de yari togerareru koto sonna koto mo chikara ni kawaru
zutto mimamotte iru karatte egao de
itsumo no you ni dakishimeta
minna no egao ni nando tasukerareta darou
arigatou arigatou Best Friend



These plenty happiness that I felt at this moment
All the friends that I have here, you the best present
I am blessed because you always be by our side
Surely things that I have accomplished here, those things too give me strength (change to strength)
Faces that always being looked at
Forever hugging each other
All of your smile has helped me endless time, you know
Thank you thank you Best Friend

Toki ni wa isogisugite miushinau koto mo aru yo shikatanai
zutto mimamotte iru karatte egao de
itsumo no you ni dakishimeta
anata no egao ni nando tasukerareta darou
arigatou arigatou Best Friend



Things that we have missed hastily at time, that's the way it is
Faces that always being looked at
Forever hugging each other
Your smile has helped me endless time, you know
Thank you thank you Best Friend

Zutto zutto zutto Best Friend



Always always always my Best Friend

Pelajaran Pertama di 1 syawal ... ^.^

1. Duh suka sakit hati, sebel, miris, kesel dan sedih ma ortu yang galak ama anaknya, apa2 maen bentak, apa2 langsung pukul atau jewer telinga >.< . Apa ga da cara lain apa yang lebih bijak? itu anak jadi pendiem banget! ditanya ga jawab, responnya lambat...ibu dan ayahnda..please deh jangan perlakukan mereka begitu, jangan matikan karakter mereka, jgn redupkan masa depan mereka dengan perilaku yang tidak baik :( . Inget loh anak itu amanah yg harus dijaga baik2. Diluar sana masih banyak pasangan yag menantikan putra/i yg blm kunjung datang padahal pernikahan sudah lebih dari 2 tahun, masih ada ikhwan/akhwat yg msh *jumpalitan mencari sang pangeran/putri..xixixi :D jika meminjam istilah Shelina Zahra Janmohamed*semoga ga da lagi kasus kayak gitu...hufh..

2. Berkaca dari kejadian hari ini yang ditemui...pikir punya pikir masalah jodoh tidak sekedar hanya "pasrah , gimana Allah" tapi melupakan ikhtiar optimal yg seharusnya dilakukan dalam pencarian jodoh. Makanya dalam islam kenapa agama, keturunan nasab didaluhukan daripada sesuatu hal yg sifatnya fisik. Logikanya orang yang punya agamanya "baik" *baik ga sekedar tatanan wacana berpikir dan keilmuan aja , tapi juga aplikasinya * tentu akan selalu hati2 dalam hidup, begitupun dengan keturunan yang baik2...termasuk lingkungan yang baik. Pola pikir seseorang bener2 mempengaruhi cara pandang dalam memandang sesuatu yg kemudian ditindaklanjuti pd tataran aksi ( ga ada tuh alesan yg saya liat karena dia org kampung makanya norak, makanya ga ngerti ngasuh anak!? duh bukan itu kali akar masalahnya! orang yg ga "berpendidikan" dalam arti mengenyam pendidikan tinggi belum tentu ga bijak ! banyak tuh ayah dan ibunda yang subhanallah banget dah...dengan kesederhaan mereka , mereka bisa menghasilkan generasi2 yang sholeh/ah , sukses dunia akhirat..)

Muhammad Natsir : Militansi Sang Moderat
Taken From : www.ruangmuslim.com
Kategori Muslim Prestatif
Di Tulis Oleh : Warastuti

natsir-IM

Jika ada dua hal yang saya sukai dari Sumatera Barat, itu adalah tariannya yang menceriakan namun sopan dan Muhammad Natsir. Pria lembut berkacamata dari Alahan Panjang Sumatera Barat ini menorehkan kesan mendalam bagi saya. Pendiri Masyumi ini ialah sosok integral dengan militansi. Kepluralannya tercermin dalam sikapnya yang moderat, tidak frontal, tetapi militansinya tercermin dalam tulisan dan pidato-pidatonya. Dialah yang mampu mengimbangi pemikiran Soekarno yang kala itu sedang terpukau-pukau dengan sosialis.

Hmm.. saya jadi ingat cerita seorang teman tentang persahabatan Kurt Godel dan Albert Einstein. Godel, yang menemukan keterbatasan logika melalui tulisan ilmiahnya di tahun 1935, bersahabat dengan Einstein, yang menemukan teori relativitas. Godel adalah sparring partner pemikiran bagi Einstein, meski saya tidak tahu teknisnya seperti apa. Namun, publik lebih mengenal Einstein sang playboy kabel (kata teman saya=D) dibandingkan Godel. Padahal Godel is the man (kata teman saya lagi=D). Nah, saya merasa Godel-Einstein sebangun dengan Natsir-Karno.

Kemerdekaan RI di tahun 1945 masih saja membawa kegamangan yang bergulir hingga ketaklukan para delegasi Indonesia di Den Haag dalam Konferensi Meja Bundar 27 Desember 1948. Indonesia menjadi federasi. Ancaman perpecahan di ambang mata. Dalam situasi ini Natsir melobi pihak-pihak daerah guna meyakinkan bahwa Indonesia harus tetap dan lebih baik bersatu. Sekembalinya RI ke dalam bentuk republik, Natsir menjadi perdana menteri pertama. Dan perang pemikiran kian menghangat antara Natsir dan Karno. Masyumi dibekukan, Natsir diasingkan. Hal ini juga sejalan dengan rasa ketidak mampuan Karno mengembalikan tampuk kepemimpinan ke tangannya, yang kemudian menginisiasi pendeklarasian Dekrit Presiden.

Pak Natsir ini adalah Ketua Dewan Masjid Sedunia dan Kongres Muslim Sedunia. Di dunia pendidikan, peran beliau ialah dalam mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu kontemporer. Dalam upayanya meletakkan dasar religiusitas ke dalam negara, Natsir mengusulkan pembentukan Departemen Agama. Saya ingin beropini sedikit tentang pembentukan departemen ini. Pada masanya, mungkin ini satu-satunya jalan bagi Natsir, setelah upayanya mempertahankan 7 kata dalam Piagam Jakarta ditelikung. Di era orde baru hingga sekarang, justru pembentukan departemen inilah yang menjadi simbol pengotakan agama dan keseharian.

Setelah di era Soeharto Natsir dicekal di dunia politik, ia lantas berkarya melalui forum dan komunitas Islam secara langsung. Ia bergabung dalam penggagasan Petisi’50 untuk memperjuangkan 7 kata dalam Piagam Jakarta. Mungkin bagi kita apa yang diperjuangkannya ini tampak sepele, tetapi merujuk pula pada perdebatan yang muncul akibat 7 kata ini, maka sesungguhnya apa yang diperjuangkan amatlah fundamental, sehingga ada yang bertahan menolaknya. Yang membuat gerah ialah stigma dan propaganda bahwa Pak Natsir hendak menjadikan negara ini negara agama (baca: Islam), dan mengingkari Pancasila. Padahal yang terjadi tidaklah selinear dan sedangkal itu. Pertama, Natsir ingin di satu sisi kita mengakui potensi dan realitas yang ada, merunut sejarah dalam kronologi yang benar, serta menganasir pengaruh yang ada, alih-alih berupaya mencari persamaan. Kedua, titik berat perjuangan Natsir berada pada esensi praktik kenegaraan yang moderat, terbuka tetapi tetap memiliki kendali atas dirinya sendiri. Jika saat ini kita banyak ribut tentang solusi bangsa, memunculkan banyak diskursus yang makin membikin bingung, saya berpikir jangan-jangan negara ini memang dibangun di atas pondasi yang salah, filosofi kesatuan yang kurang mendalam, dan euforia belaka.

Dengan kebesarannya, Pak Natsir tidak diberi gelar pahlawan. Namun setelah 100 tahun ia meninggalkan dunia, banyak pihak ingin memperjuangkan gelar tersebut baginya. Tetapi saya yakin bagi beliau itu sepele, tidak berarti, walau dia sangat berhak untuk itu. Saya jadi ingat kutipan dari film 'Batman: The Dark Night' bahwa pahlawan memang sering disalah artikan. Kita merasa perlu mengejar dan menangkapnya hanya karena dia hadir di waktu yang salah. Lebih sering ia menjadi oposan masyarakat, khusyuk dalam kesendirian, sembari terus menjaga kehidupan manusia di sepanjang hidupnya. Dia bisa saja meradang, membunuh lawannya, tetapi pahlawan sejati memiliki aturannya sendiri. Dan untuk itulah menjadi tidak penting baginya, dikenang sebagai pahlawan, orang biasa, atau bahkan pecundang. Kebesarannya akan selalu tersirat di lapisan angkasa dan tersembunyi, terkecuali bagi mereka dengan mata hati yang jernih.

_____

Warastuti

Penggemar buku, film, dan musik yang tengah berprofesi sebagai peneliti usai pengalamannya menjadi jurnalis di sebuah media nasional. Tulisan ini juga dimuat di http://www.warastuti.blogspot.com

gambar : Natsir bersama Syahrir dan Nazir Pamoentjak saat bertemu dengan pimpinan Ikhwanul Muslimin, Hasan Al-Banna. (sumber : ridwansyahyusufachmad.wordpress.com)


Nyai Ahmad Dahlan : Sang Pelopor


Nyai Ahmad Dahlan : Sang Pelopor
Taken from : www.ruangmuslim.com
Kategori : Muslim Prestatif
Di Tulis Oleh : Nida Arifin
Foto : Pahlawan Nasional (Google image)


Tak banyak dokumen sejarah yang mencatat seorang ulama perempuan bernama Siti Walidah. Namun setelah menjadi “Nyai Ahmad Dahlan”, nama isteri KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah itu mulai dikenal luas sebagai seorang ulama dan tokoh perempuan. Bahkan ia disebut sebagai tokoh gerakan perempuan Muslim Indonesia. Melalui aktivitasnya di Muhammadiyah dan Aisyiah, Nyai Dahlan berhasil membuktikan bahwa spirit Islam mampu mendorong kemajuan kaum wanita.

Puteri Kiai Muhammad Fadli, Penghulu Keraton Dalem Ngayogyakarta Hadiningrat (Keraton Yogyakarta) ini lahir di Kampung Kauman, Yogyakarta, pada tahun 1872. Sebagai anak seorang ulama yang disegani masyarakat, ia menjadi ‘puteri pingitan’, sehingga pergaulannya sangat terbatas. Namun atas didikan Sang Ayah, ia sangat tekun mendalami ilmu Al-Qur’an dan ilmu agama lainnya. Hampir setiap hari, sebagaimana umumnya penduduk Kampung Kauman, Siti Walidah belajar al-Quran dan kitab-kitab Islam berbahasa Arab Jawa (Pegon)

Dahaga ilmu agamanya seolah terpuaskan setelah ia dinikahi KH. Ahmad Dahlan, sepupunya sendiri. Ie mengikuti segala hal yang diajarkan suaminya itu. Bahkan, ia mengikuti jejak Ahmad Dahlan menggerakkan Muhammadiyah, yang menambah ilmu, pengalaman, dan amal baktinya.

Meskipun hanya mengenyam pendidikan dari lingkungan keluarga, Nyai Ahmad Dahlan memiliki pandangan yang luas. Hal itu diperoleh dari pergaulannya dengan para tokoh, baik Muhammadiyah maupun pemimpin bangsa lainnya, yang kebanyakan teman seperjuangan suaminya. Sebut saja Jenderal Sudirman, Bung Tomo, Kiai Haji Mas Mansyur, dan lainnya. Ia tidak merasa rendah diri terhadap mereka, bahkan pada berbagai kesempatan, ia selalu sampaikan nasihat-nasihat yang sangat bernilai.

Keterlibatannya dengan Muhammadiyah dimulai saat ia turut merintis kelompok pengajian sopo tresno, yang artinya ‘siapa cinta’, tahun 1914. Kelompok ini belum menjadi suatu organisasi, hanya suatu gerakan kelompok pengajian karena belum memiliki anggaran dasar dan peraturan organisasi.

Kegiatan kelompok itu berupa pengkajian agama, yang disampaikan secara bergantian oleh Kiai Dahlam dan Nyai Dahlan. Dalam pengajian itu, diterangkan ayat-ayat AL-Qur’an dan Hadits yang mengupas hak-hak dan kewajiban perempuan. Harapan Nyai Dahlan, kegiatan seperti itu akan melahirkan kesadaran kaum wanita tentang kewajibannya sebagai manusia, isteri, hamba Allah, dan warga Negara.

Dalam suatu pertemuan di rumah Nyai Dahlan, yang dihadiri Kiai Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusuma, KH Fakhrussin, dan pengurus Muhammadiyah lainnua, timbul pemikiran untuk merubah ‘Sopo Tresno’ menjadi organisasi wanita Islam yang mapan. Semula “Fatimah” diusulkan sebagai nama organisasi itu, namun para tokoh yang hadir tidak sepakat. Kemudian Haji Fakhruddin mencetuskan nama “Aisyiyah” dan semua menyetujui.

Maka pada 22 April 1917, organisasi itu diresmikan. Bertepatan dengan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang pertama kali diadakan Muhammadiyah secara meriah. Siti BAriyah tampil sebagai ketua organisasi muda itu, kemudian pada 1922, Aisyiyah resmi menjadi bagian dari Muhammadiyah.

Memimpin Kongres

Tak gampang membesarkan organisasi wanita pada zaman itu. Nyai Dahlan dan pengurus Aisyiyah berjuang membuang kepercayaan kolot masyarakat. Tak putus asa ia ‘pasang badan’ menerima cacian atas sepak terjangnya yang dianggap melanggar kesusilaan wanita. Maklumlah, ia menanamkan ide baru bahwa wanita bisa berdaya dan sepadan perannya dengan laki-laki.

Nyai Dahlan memilih mengajari masyarakat dengan karya nyata. Ia membuka asrama dan sekolah-sekolah puteri, serta mengadakan kursus-kursus pelajaran Islam, serta pemberantasan buta huruf bagi kaum perempuan. Selain itu, ia juga mendirikan rumah-rumah miskin dan anak yatim perempuan, serta menerbitkan majalah bagi kaum wanita.

Bersama-sama mengurus Aisyiah, ia sering mengadakan perjalanan ke luar daerah hingga ke pelosok desa, untuk menyebarluaskan ide-idenya. Karena itu, meski tidak duduk dalam kepengurusan Aisyiyah, organisasi itu menganggap Nyai Dahlan sebagai “Ibu Aisyiah” atau “Ibu Muhammadiyah”. Tahun 1926, saat kongres Muhammadiyah ke-15 di Surabaya, Nyai Dahlan membuat catatan sejarah, dialah wanita pertama yang tampil memimpin kongres tersebut. Saat itu, dalam siding ‘Aisyiyah yang dipandunga, duduk puluhan pria di samping mimbar. Mereka adalah wakil pemerintah, perwakilan organisasi yang belum mempunyai bagian kewanitan. Seluruh pembicara dalam siding itu adalah kaum perempuan. Tentu ini adalah hal yang tidak lumrah pada masanya.

31 Mei 1946, ajal menjemput Nyai Ahmad Dahlan. Ia dimakamkan di pemakaman belakang Masjid Kauman Yogyakarta. Menteri Sekretaris Negara kala itu, Mr. AG Pringgodigdo mewakili pemerintah memberikan penghormatan terakhir. Atas jasa-jasanya, pada hari pahlawan 10 November 1971 di Istana Presiden Jakarta, secara resmi presiden menyerahkan SK pengukuhan Nyai pejuang ini sebagai pahlawan nasional

Sekilas Tentang Asrama Puteri

Tahun 1912, KH Ahmad Dahlan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah, yang dikenal juga sebagai volk school Muhammadiyah. Pada 1918, madrasah pertama milik Muhammadiyah ini mendapat perhatian dari pemerintah kesultanan Yogyakarta, dan diberi hadiah sebidang tanah. Di atas sebidang tanah itulah kemudian dibangun enam lokal gedung sekolah.

Volk school kemudian dikembangkan menjadi dua sekolah, bagian khusus laki-laki dan bagian khusus perempuan. Di masa-masa itulah Nyai Ahmad Dahlan mencetuskan ide untuk mendirikan asrama puteri. Menurutnya, untuk menyempurnakan pendidikan bagi kaum wanita, perlu diadakan pendidikan non-formal atau pondok. Karena waktu itu yang ada hanya asrama putera, Nyai dahlan berinisiatif mendirikan asrama puteri di samping rumahnya. Asrama itu diharapkan dapat menampung para wanita yang akan dididik pengetahuan keislaman dan segala hal yang menyangkut keputrian.

Awalnya, hanya anak-anak dari kampung Kauman yang mau tinggal di sana. Belakangan, para santriwati dari wilayah Yogyakarta dan sekitarnya tertarik untuk nyantri di asrama tersebut. Bahkan setelah Muhammadiyah berkembang di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, banyak anak daerah dikirim ke Yogyakarta dan tinggal di rumah Nyai Dahlan.

Di asrama tersebut Nyai Dahlan memberikan pendidikan keimanan dan praktik ibadah, shalat berjamaah, shalat rawatib, hingga latihan pidato untuk mereka bertabligh. Pendidikan bermasyarakat juga diajarkannya. Ia berharap alumni pesantrennya dapat berkiprah di tengah masyarakat. Caranya, Nyai Dahlan biasa mengajak santrinya berjalan-jalan seusai shalat shubuh. Pada kesempatan itu ia bawa mereka melihat langsung, dan dekat dengan kehidupan masyarakat, tentunya sambil juga berolahraga. Sementara para santri seniornya diajak tabligh ke luar kota.

_____

tulisan ini dimuat di Majalah Gontor Edisi Juli, 2008 dengan judul asli 'Nyai Ahmad Dahlan : Pelopor Gerakan Dakwah Perempuan'

gambar : foto-foto pahlawan nasional

Selasa, 12 Oktober 2010

"Oleh2 27 Ramadhan ..." ^^


"Oleh2 27 Ramadhan ..." ^^

Seorang nenek bercerita padaku " Nak, beruntunglah kita hidup di negara ini dengan segala budaya ketimurannya. Aku sudah banyak berkeliling ke banyak negara ... kasihan sekali mereka, menikmati masa tua dalam kesendirian. Hidup tanpa ikatan hanya sekedar suka atas suka. Kutemui terakhir seorang pria paruh baya dia bercerita pada ku " Nek beruntung sekali suami nenek, karena ada yang mengurusnya, mencintainya dan berada disampingnya..sedang aku? aku adalah seseorang yang tengah menanti ajal karena sakit kanker paru yang kuderita. Aku tinggal lama di luar negri, kuliah S1,S2 kuselesaikan disana. Kesuksesan pun kuraih..harta kudapat, hidupku bergelimang kenikmatan dunia...hidupku teramat bebas pikirku asal bertanggung jawab kenapa tidak? tak terpikir untuk menikah cepat2 ..kini baru kusadari jika aku butuh seseorang yang menjagaku, mencintaiku dengan tulus..ah andai saja dulu aku tak tergoda dengan segala kesenangan dunia semu. Aku memutuskan untuk pulang ke Indonesia karena sakit yang kuderita juga karena aku tak tahan ejeken mereka terhadapku sebagai "warga dunia kelas dua" kudapati diskriminasi.. Kini saat aku terlambat menyesalinya aku hanya bisa pasrah, hartaku diambil oleh adik iparku, tak ada yang pduli..." Begitulan Nak, terserah dirimu mau memaknai cerita ini seperti apa...yang pasti semoga hal ini tidak terjadi pada kita, maka maknailah hidup, punyalah visi misi hidup agar kau tau arajh mana yang kau tempuh. Jangan tergoda oleh kebahagiaan semu, tanya pada hatimu yang terdalam, apa yang sebenarnya kau ingingkan dalam hidup ini?dan pintar2lah merasa ..."

Nenek yang sholehah jazakillah ats nasihat dan pencerahannya nya :) smoga kita semua bisa terus belajar...amin

"Coba Katakan" by Maliq D'Essential

Lirik lagu Maliq D'Essential

"Coba Katakan"

www.gudanglagu.com

Coba coba katakan kepadaku bahwa kita sedang berjalan menuju satu alasan

Janganlah kau katakan bila kita memang tak ada tujuan dari apa yang dijalankan

Aku tak ingin terus terdiam memandangi harapan Terlena akan manis cinta dan berujung kecewa

Aku tak ingin terus menunggu sesuatu yang tak pasti Lebih baik kita menangis dan terluka hari ini

Coba coba katakan kepadaku sekali lagi bila kita memang benar akan kesana

Buktikan dan buat aku percaya bahwa kita bisa mewujudkan bahagia

Aku tak ingin terus terdiam memandangi harapan Terlena akan manis cinta dan berujung kecewa

Aku tak ingin terus menunggu sesuatu yang tak pasti Lebih baik kita menangis dan terluka hari ini

Ohh.. Oh.. Habis sudah semua rangkai kata Telah terungkap semua yang ku rasa

Yang kuingin akhir yang bahagia

Aku tak ingin terus terdiam memandangi harapan

Terlena akan manis cinta dan berujung kecewa

Aku tak ingin terus menunggu sesuatu yang tak pasti Lebih baik kita menangis dan terluka

Aku tak ingin terus terdiam memandangi harapan

Terlena akan manis cinta dan berujung kecewa Aku tak ingin terus menunggu sesuatu yang tak pasti

Lebih baik kita menangis dan terluka hari ini

Yang ku inginkan satu tujuan

Sebuah kenyataan bukan impian

Bukan harapan bukan alasan Satu kepastian

Coba katakan

Coba katakan

Coba katakan

Coba katakan