Assalammu'alaikum,,,Irasshaimase,Wilujeng Sumping, Selamat datang ^_^
Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Oktober 2010

Yuk KIta Coba Lebih Bijak... ^_^

Sama seperti halya tubuh..tidak selamanya kuman dan virus itu buruk, tidak baik justru itu yang membangun imunitas tubuh. Begitu pun apa yang terjadi di sekeliling kita seburuk apapun setidak ideal apapun situasi dan kondisi yang kita hadapi…bukan berarti itu buruk dan tidak baik. Bukankah dengan hal itu kita terpicu mencari solusi terbaik? Bukankah disana idealisme dan prinsip kita teruji? Bukankah itu semakin menguatkan kita dan membangun “imunitas diri kita?”

Wahai kawan kita hidup di dunia realita , maka berpijaklah kebumi…jangan hanya melihat ke atas , memandang langit di atas sana dengan terkagum2 tanpa mau bergerak melakukan perubahan meski kecil dan dimulai dari diri sendiri! Cobalah untuk kita sama2 berpikir dan bertindak secara bijak...jangan cepat mengambil kesimpulan sendiri…

Miris dan sedih rasanya saat mendengar saudaraku berbicara “ masa ikhwan/akhwat ko gitu? Jadi suka senyum2 sendiri..jadi suka sms-an, chating-an..padahal dia IKHWAN/AKHWAT loh.. diingetin udah, tapi kayaknya ga ngaruh deh..jadi males ah!..makanya aku tinggalin aja dia!” (kalo dia jatuh cinta mang kenapa? mang ga pernah jatuh cinta? kalo dia ternyata mau niat serius kenapa? apa itu salah? mang ga boleh diskusi dan berteman dengan banyak orang? bukan dalam rangka mengumbar kata2 romantis picisan hanya untuk mengumbar nafsu..) atau saat ada kata2 begini “ Dulu ya si teteh itu jilbabnya gede ko sekarang gini? Si akang itu juga?” ok terus kenapa kalo gitu? Apa mereka bukan manusia yang juga ga butuh dipahami? Terus kita siapa?

Wahai kawan..saya percaya sekali bahwa setiap orang memiliki "pembelajaran yang unik dan berbeda" dari-Nya *karena kita ga pernah tahu alasan dibalik setiap tindakan dan perubahan yang terjadi dalam diri orang lain*, jadi please bijaklah sedikit (bisa jadi dia lebih baik dihadapan Allah, lebih ikhlas, lebih sholeh/ah karen Allah yang tau sebenar2 diri kita dan saudara2 kita) ..bukankah tindakan kita yg langsung men-jugde, membuat mereka semakin jauh? Bagaimana jika kawan kita merasa kecewa dan itu malah menimbulkan fitnah? Hingga yang dipersepsinya adalah “ islam itu katanya indah..katanya bersaudara tapi saat aku melakukan sedikit kekhilafan, mereka malah menjauh” hufh.. :(

Rasul adalah pribadi mulia dan sangat mengerti akan “manusia” dan “dakwah” tapi beliau begitu luar biasa dalam memahami umatnya…Maka, marilah sahabat kita bersama2 perbaiki niat, perbaiki ilmu kita, kalo perlu belajar psikologi perkembangan agar kita tidak salah dalam “memperlakukan” seseorang…bisa jadi mutiara itu belum terasah sahabat…dan kita yang diberi ladang amal oleh-Nya take it or leave it? Lagi2 itu adalah pilihan tergantung aku, kamu atau dia.. :) Wallahu’alam bish showab

Rabbi bantu kami untuk senantiasa berhusnudzan pada-Mu, pada apa pun yang membuat kami kecewa akan realita yang ada..pun pada saudara2 kami...jangan biarkan kami cepat sekali memberi kesimpulan dan menghakimi ..astagfirulahal adzim..Rabbana dzalamna anfusana wailamtagfirlana lana kunanna minal khasirin...Amin...

Rabu, 13 Oktober 2010

Pelajaran Pertama di 1 syawal ... ^.^

1. Duh suka sakit hati, sebel, miris, kesel dan sedih ma ortu yang galak ama anaknya, apa2 maen bentak, apa2 langsung pukul atau jewer telinga >.< . Apa ga da cara lain apa yang lebih bijak? itu anak jadi pendiem banget! ditanya ga jawab, responnya lambat...ibu dan ayahnda..please deh jangan perlakukan mereka begitu, jangan matikan karakter mereka, jgn redupkan masa depan mereka dengan perilaku yang tidak baik :( . Inget loh anak itu amanah yg harus dijaga baik2. Diluar sana masih banyak pasangan yag menantikan putra/i yg blm kunjung datang padahal pernikahan sudah lebih dari 2 tahun, masih ada ikhwan/akhwat yg msh *jumpalitan mencari sang pangeran/putri..xixixi :D jika meminjam istilah Shelina Zahra Janmohamed*semoga ga da lagi kasus kayak gitu...hufh..

2. Berkaca dari kejadian hari ini yang ditemui...pikir punya pikir masalah jodoh tidak sekedar hanya "pasrah , gimana Allah" tapi melupakan ikhtiar optimal yg seharusnya dilakukan dalam pencarian jodoh. Makanya dalam islam kenapa agama, keturunan nasab didaluhukan daripada sesuatu hal yg sifatnya fisik. Logikanya orang yang punya agamanya "baik" *baik ga sekedar tatanan wacana berpikir dan keilmuan aja , tapi juga aplikasinya * tentu akan selalu hati2 dalam hidup, begitupun dengan keturunan yang baik2...termasuk lingkungan yang baik. Pola pikir seseorang bener2 mempengaruhi cara pandang dalam memandang sesuatu yg kemudian ditindaklanjuti pd tataran aksi ( ga ada tuh alesan yg saya liat karena dia org kampung makanya norak, makanya ga ngerti ngasuh anak!? duh bukan itu kali akar masalahnya! orang yg ga "berpendidikan" dalam arti mengenyam pendidikan tinggi belum tentu ga bijak ! banyak tuh ayah dan ibunda yang subhanallah banget dah...dengan kesederhaan mereka , mereka bisa menghasilkan generasi2 yang sholeh/ah , sukses dunia akhirat..)