Assalammu'alaikum,,,Irasshaimase,Wilujeng Sumping, Selamat datang ^_^

Jumat, 26 November 2010

Musnahnya Keanekaragaman Hayati di Lembah Jordan By www.ruang muslim.com

Ayah Mubarak dahulu adalah seseorang yang sukses dengan kehidupan itu. Ia dan 16 anaknya mengelola lebih dari 1000 ekor domba dan kambing. Mereka bekerja keras. Setiap hari mereka menggembalakan ternak bermil-mil jauhnya untuk menjaga agar padang rumput dan tanaman tidak sampai habis dimakan ternak. Orang-orang badui menghabiskan 12 jam menjelajahi padang rumput, pepohonan, dan semak belukar. Mereka tahu betul setiap jalan setapak, pohon, wadi, dan gua-gua di daerah tersebut. Pengetahuan mereka tentang alam sekitarnya nyaris layaknya ensiklopedi, Anda pasti terkejut mendengar pengetahuan mereka. Mereka selalu punya cerita di balik setiap lahan, setiap binatang, dan setiap tanaman. Sebagai peneliti biologi, saya selalu mempelajari hal baru tentang alam setiap kali saya menjelajah bersama para Badui. Mereka mempunai nama-nama berbeda, bahkan untuk spesies siput padang pasir yang berbeda. Mereka juga dapat membertahu Anda tentang bagaimana mengobati macam-macam penyakit secara alami.
Namun kehidupan seperti itu perlahan usai. Rangkaian kisah Zawahra adalah salah satu contohnya. Yahudi kolonial yang menduduki dua wilayah utama Zawahra (perbukitan sekitar Betlehem dan Lembah Jordan) tak lagi memungkinkan cara hidup Badui yang biasa dijalani keturunan Zawahra. Di Daerah Betlehem, koloni Israel, area-area keamanan, dan pusat-pusat tentara kini mengendalikan lahan-lahan yang kaya sumber daya alam itu. Lahan yang tersisa sebagian besar digunakan untuk membangun permukiman Palestina, dengansedikit daerah terbuka yang tersisa. Hanya 5% daerah yang tersisa untuk binatang merumput yang berakibat pada turunnya jumlah binatang ternak secara signifikan(sementara jumlah populasi manusia meningkat tiga kali lipat selama 45 tahun ke belakang). Perumputan berlebihan telah menimbulkan dampak ekologis yang serius.



Penulis adalah Professor Mazin Qumsiyeh (http://www.qumsiyeh.org), mengajar dan dan meneliti di Universitas Bethlehem dan Birzeit di Palestina. Ia adalah ketua Palestinian Center for Rapprochement Between People dan koordinator Popular Committee Against the Wall and Settlements di Beit Sahour.   "Sharing the Land of Canaan: Human rights and the Israeli/Palestinian Struggle" serta bukunya yang akan terbit “Popular Resistance in Palestine: A history of Hope and Empowerment”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar