Lisbon memiliki begitu banyak hal yang bisa dinikmati oleh seorang pengunjung. Kota yang telah mengalami begitu banyak hal ini memiliki begitu banyak pojok menarik. Seperti kebanyakan kota-kota tua bersejarah, Lisbon juga bisa dibagi atas beberapa bagian kota. Salah satu yang terkenal adalah distrik Alfama. Alfama berasal dari kata al-hamma, bahasa Arab yang berarti air mancur atau bak mandi yang merupakan lambang ciri khas daerah-daerah yang dikuasai oleh kekhalifahan muslim di masa lampau yang memenuhi kota-kota yang dikuasainya dengan pemandian-pemandian umum. Daerah ini meninggalkan perumahan-perumahan yang melalui jalan-jalan sempit khas Arab, dan ditinggali oleh warga-warga miskin Lisbon, juga para nelayan yang ada di tempat tersebut. Tapi, mungkin karena konstruksinya, wilayah ini untungnya tidak ikut rusak ketika terjadi gempa besar di Lisbon pada tahun 1755.
Di bagian teratas Alfama terdapat kastil São Jorge yang daerahnya sudah diisi oleh manusia sejak abad ke 6 sebelum masehi. Diduga orang-orang keturunan Keltik, Yunani, Kartaginian, Roma, Visigothik, pernah menempati tempat ini. Barulah tempat ini dijadikan pusat pemerintahan kekhalifahan muslim dimasa pendudukan Islam sampai direbut kembali oleh raja Afonso Henriques pada tahun 1147. Lisbon memang menjadi kota saksi pembantaian terhadap muslim pada masa pendudukan kembali juga pembantaian terhadap orang-orang Yahudi yang dipaksa menjadi Katolik pada tahun 1506. Sampai sekarang, Katolik menjadi agama dominan di Portugal walau kini terdapat banyak gerakan untuk mengenal kembali kepercayaan Keltik di kalangan anak muda Portugis. Beberapa peninggalan Islam kebanyakan sudah tak berbekas, tapi beberapa seperti Castelo dos Mouros (Castle of the Moors) di kawasan perbukitan Sintra masih berdiri dan menjadi kunjungan wisata yang populer di Portugal.
Lisbon juga pernah mengalami peristiwa bencana besar yang menewaskan 30.000-40.000 orang. Jumlah yang sangat besar. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 1 November 1755, bertepatan dengan hari Para Santa yang dirayakan di penjuru kota. Sebuah gempa besar terjadi selama 3.5-6 menit yang membuat munculnya patahan sepanjang 5 meter di pusat kota. Ini kemudian diikuti 45 menit kemudian oleh gelombang tsunami yang menelan kawasan pelabuhan dan juga pusat kota. Dua gelombang lainnya mengikuti dan menewaskan banyak orang, merusak hampir 85% kota Lisbon. Gelombang tsunami bahkan merusak atap gereja Carmo yang merupakan salah satu titik tertinggi di kota tersebut. Bagian kota lainnya diliputi oleh kebakaran besar, sehingga kondisi Lisbon saat itu benar-benar terpuruk dari segala sisi.
Saat itulah, warga Lisbon bangkit kembali untuk memperbaiki kondisi kota mereka, tapi kenangan akan kejadian buruk ini tentunya masih berbekas baik secara fisik dan mental. Sampai sekarang peristiwa ini masih terus dikenang, apalagi karena beberapa bangunan tetap dibiarkan seperti adanya, seperti gereja Carmo yang tidak pernah mengalami perbaikan secara utuh dan dibiarkan apa adanya sebagai museum saat ini.
Bagi mereka yang berkesempatan untuk menjelajahi Lisbon, mereka akan juga menyadari mengenai penjuru kotanya yang memiliki banyak tangga, kawasan perbukitan yang naik turun sehingga membuat perjalanan di dalam kotanya sendiri sangat menarik. Salah satu konstruksi yang dibangun untuk menghubungkan wilayah di dataran yang lebih rendah ke bagian yang tinggi misalnya adalah Lift Santa Justa setinggi 45 meter yang menghubungkan kawasan pusat kota dengan bagian atas gereja Carmo yang terletak di kawasan yang lebih tinggi. Para wisatawan bisa membayar sejumlah uang dan menaiki lift ini, dan ketika sampai di bagian atas lift, kita bisa melihat pemandangan seluruh kota Lisbon dari semua penjuru.
Lisbon juga memiliki akuarium terbesar di Eropa, yang bernama Lisbon Oceanarium. Akuarium ini terdapat di kawasan modern Lisbon dan memiliki berbagai macam satwa laut yang sangat menarik untuk disaksikan. Waktu itu saya dan teman-teman juga sempat mampir dan melihat berbagai hewan laut, pinguin, berang-berang dan banyak hewan lain di akuarium tersebut. Tiket masuknya memang agak mahal, walau untuk mahasiswa ada potongan harga, tapi apa yang ada di dalamnya memang sesuai dengan harga tiket!
Ini belum semua, ada banyak bagian lain dari kota ini yang begitu indah untuk dinikmati. Suasana tua dan kuno memang mendominasi, trem tua berwarna kuning yang melewati jalan-jalan kecil di Alfama, kawasan perbelanjaan yang dihiasi oleh kafe-kafe dengan sajian kopi kuat khas Portugal, daerah teater dan musik opera yang ramai tiap malamnya, berbagai jenis makanan dari berbagai tempat di dunia tersedia, juga harga-harga barang yang cenderung lebih murah dibandingkan dengan Eropa utara, jelas membuat Lisbon salah satu kota yang mempesona. Lupakanlah sejenak Paris yang katanya indah, atau Berlin yang bersejarah, atau Madrid tempat orang berpesta. Langkahkan kaki sejenak di Lisbon, rasakan suasana hidup yang berdenyut di dalamnya, duduk bersama teman menikmati kue Pastel dan kopi hangat. Nikmati saja kehidupan untuk sesaat!
Narasumber: Wikipedia.org
Semua gambar adalah milik pribadi ulfah mardhiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar