Mereka memang lahir dari rahimmu, tapi mereka bukan milikmu…
Mereka adalah titipan, amanah dari-Nya yang menjadi milik jamannya…
Maka sayangilah mereka dengan cinta tanpa syarat…
Unconditional love and parenting…
Jangan jejali mereka dengan ingin-mu yang membuat mereka strees…
Mereka adalah nafas jiwamu …
Yang tidak hanya butuh ragamu disampingnya…
Mereka butuh jiwa-mu saat engkau berada disampingnya…
Bunda Yanda…
Jangan pernah kau berpikir bahwa uangmu mampu membeli segalanya…
Malaikat-malaikat kecilmu memang belum mampu berkata…
Saat ia protes karena kau tak berada disisinya dengan “jiwamu”…
Jangan biarkan jiwa mereka menjadi gersang karena persepsi/asumsimu yang salah…
Atas pendidikan melalui pola asuh yang kau terapkan…
Aku teringat akan sosok rasulullah…
Jauh sebelum orang berbicara mengenai psikologi perkembangan anak…
Rasul telah lama mengajarkanya…
Tak jarang Rasul sering sekali mengingatkan sahabatnya kala mereka khilaf…
Masih membekas diingatanku akan banyak kisah tentang perlakuan Rasul terhadap malaikat-malaikat yang luar biasa…
Bagaimana cinta dan kasih sayangnya yang tulus terhadap malaikat-malaikat kecil disekelilingnya…
Bagaimana seorang Fatimatuz Azzahra-pun meski saat itu telah dewasa menjadi ibu bagi Husain dan Hasan …
Masih saja Rasul memuliakannya dengan menghamparkan sorban miliknya ketika Fatimah datang menemuinya….
Rasul pernah mengingatkan salah seorang sahabat kala ia berkata “sesungguhnya aku tak pernah mencium anak-anakku” lalu Beliau berkata “apalah dayaku jika Allah saja telah menghapus rasa kasih sayang dihatimu, barangsiapa yang tidak menyayangi , dia tidak akan disenangi” (HR. Bukhari)…
Kebutuhan kontak secara fisik dan kedekatan emosi secara aman diawal-awal mereka tumbuh kembang adalah masa-masa berharga untuk mereka…
Yang akan membekas dalam jiwa mereka…
Yang akan berpengaruh pada penerimaan diri , harga diri dan percaya diri anak nantinya…
Sementara percaya diri sangat berpengaruh terhadap kevakapan untuk menyesuaikan diri secara tepat dan kemampuan bersikap tegas…
Yang memberikan persepsi akan dunia dalam sudut pandangnya…
Biarkanlah ia memahami dunia sebagai tempat yang nyaman, yang tak perlu ditakuti…
Karena cinta yang selalu mengelilinginya…
Didiklah ia menjadi generasi-generasi yang memiliki jiwa yang kokoh…
Aku teringat kembali dan dapat membayangkan saat seorang ummu merenggut putranya saat ia pipis dan mengenai pakaian beliau…
Lalu belaiu berkata “Apalah artinya air pipisnya dibandingkan dengan jiwa yang terluka akibat kau renggut dengan kasar”…
Ah Rasul sungguh aku rindu pada-Mu…
Rindu akan sosokmu dan didikanmu, berharap engkau selalu mengingatkan kami para calon orangtua dan orangtua-orangtua agar menjadi sebaik-baik orangtua…
Agar kami mampu melahirkan baiti jannati dalam rumah kami…
Sehingga malaikat-malaikat kecil kami , mampu menjadi sosok-sosok yang berjiwa kokoh…
Yang mempunyai keyakinan dan pemahaman kan Tuhan-Nya yang benar…
Yang bisa menjadi perhisan surga kedua orangtuanya kelak..
Yang menjadi penyejuk mata dan penentram jiwa…
Kala kami orangtuanya , sudah lebih dulu “kembali pada-Nya”
Wallahu “alam bish shawab…
Reff : Saat Berharga Untuk Anak Kita , M. Faudzil Adhim
Ya Allah jadikan kami sebaik2 hamba, sebaik2 anak dan orangtua bagi malaikat2 kecil kami kelak..
Berikan kami sebaik-baik keikhlasan..
Semua yang kami lakukan hanya karena-Mu semata, bukan karena kami berharap saat mereka dewasa , dan kami beranjak senja...
Mereka mau menjaga dan merawat kami...
Foto taken from : tofikonline.com
semoga nanti kita bisa menjaga amanah dengan baik,
BalasHapustulisan yang bagus....
amin ya rabbal 'alamin . Thanks 4 ur comment :)
BalasHapuswah sepertinya si teteh mau berkeluarga ya teh, bagus deh udah persiapan hihi
BalasHapusK Al : ya kalau ilmu mah harus terus dicari atuh kang terlepas hehe berkeluarganya cepet apa ga..hehe :D
BalasHapus