Assalammu'alaikum,,,Irasshaimase,Wilujeng Sumping, Selamat datang ^_^

Kamis, 03 Februari 2011

Ganti saja hatimu dengan yang baru !

by Hening Rumah Hati on Friday, October 15, 2010 at 10:01am
(Bismillahirrahmanirrahiim. Allohumma shalli ala Muhammad wa ali Muhammad).


Dalam beberapa sms hikmah yang saya kirimkan, teman teman sering meresponnya. Salah satu respon yang menurut saya agak banyak adalah, “wah sms ini cocok sekali buat saya ! “
Kadang saya tertegun. Saat menuliskan sms sms , saya tak pernah terpikir tentang keadaan seseorang kecuali apabila ada permintaan khusus dari seorang teman tertentu agar mengirimkan sms seperti yang diminta. Apalagi penerima sms sudah mencapai puluhan orang bahkan seratus lebih.
Memang sms kita mungkin agak beda. Saya lebih cenderung untuk mengisi nya dengan kajian hikmah yang berorientasi pada ahlak atau sikap, bukan pada fiqih.

Ada seseorang kawan saya yang menerima sms ini juga mengatakan bahwa mengapa sms itu dapat sesuai dengan jiwa seseorang karena sms tersebut menjawab permasalahan kejiwaan modern. Saya pun mengaminkan.

Jiwa jiwa orang  modern saat ini, dipenuhi dengan kehampaan, kegelisahan dan ketakutan. Di facebook kalau mau mengamati, maka kita kan baca status status yang mengungkapkan keluhan, kegelisahan dan ketakutan. Kenapa hal itu bisa terjadi ? menurut para sosiolog dan psikolog, hal itu terjadi karena dunia modern saat ini adalah dunia yang mendewakan materi.Para sufi menyebutnya “sangat cintanya pada dunia”.Jiwa jiwa yang hampa itu sangatlah bergantung padanya. Ia bersandar pada materi. Tetapi seperti kita ketahui bahwa materi tidaklah kekal. Ia selalu berubah. Akibatnya jiwa menjadi tidak puas.

Kegelisahan dan kesedihan dalam hidup sebenarnya berhubungan dengan masa lalu. Jiwa yang terikat materi tidak rela akan sesuatu yang hilang. Secara bendawi hilang tetapi bendawi itu hinggap di pikiran. Di pikiran pun di pupuk dibesarkan. Dan memang akhirnya menjadi susah di lepas. Seperti orang yang menderita sakit hati karena diganggu oleh orang lain, sakit hatinya itu tak pernah hilang. Ia pupuk terus hingga akhirnya menjadi dendam membara. Orang yang seperti ini, menurut para ulama ahlak, harus lah menerapkan sifat Tuhan yaitu Al Afwu, yaitu berani memaafkan. Dengan memaafkan sebenarnya kita melepaskan beban. Bayangkan seperti hardisk anda yang penuh, padahal sebagian hardisk itu, buat tempat jalannya program. Walhasil programnya berjalan lambat. Agar programnya berjalan cepat, anda harus mengosongkan hardisk tersebut. Memaafkan adalah melepaskan dan mengosongkan.

Jangan dikira juga, orang orang yang kelihatannya saleh, yang penuh dengan aktivitas syariah islami juga tidak terjangkiti penyakit materi ini.Secara permukaan sih mungkin tidak kelihatan tetapi dalamnya siapa tahu.
Dahulu saya pernah mengalaminya. Saya pernah ikut suatu pengajian. Pengajiannya dibagi dalam kelompok kelompok. Masing masing kelompok mengadakan pengajian sendiri. Anggota pengajian, kalau saya lihat adalah orang orang yang menunjukkan sikap yang baik. Tetapi ada satu yang mengganjal. Kita menjadi orang yang paranoid. Selalu ketakutan. Kadang saya juga bingung, apa yang ditakuti. Makanya pengajian dilakukan diam diam. Tempatnya berpindah pindah. Alasan pemimpinnya karena takut ada intel atau mata mata, ada yahudi dan sebagainya. Bahkan lucunya, kita sangat takut mesjid ini dikuasai oleh orang yang bukan kelompok kita. Jadi mesjid dijaga steril dari “yang lain”.
Ketakutan berhubungan dengan masa depan. Kita menakutkan hal hal yang belum terjadi sebenarnya. Ketakutan akan rezeki biasanya amat mendominasi. Oleh karena itu, agar tidak takut, coba renungi Al Qur’an, ayat ke 4 dari surat Al Fatiha.

Jadi itulah jiwa yang gelisah, jiwa orang yang modern. Akibat buruk jiwa yang gelisah ini adalah terjadi nya perbuatan perbuatan yang buruk atau tindakan yang dzalim. Karena tidak puas, ingin menang sendiri, egois, seseorang atau sekelompok orang dapat melakukan perbuatan anarki. Perang yang berkepanjangan, Korupsi yang menghisap rakyat, pembunuhan, penistaan dan perusakan mahluk dan lingkungannya terus terjadi di zaman modern ini tanpa henti.



Nah, kalau jiwa anda tidak tenang, hati anda susah untuk khusyu,  senantiasa pusing dengan dunia ini sekarang, ketakutan yang menghatui terus, , dan bingung sepertinya kita perlu datang ke Ibnu Mas’ud  ra, sahabat Rasulullah saw.

Suatu ketika, ada salah seorang sahabat Ibnu Mas’ud yang bingung. Mungkin hidupnya saat itu penuh dengan masaah, tekanan, gejolak dan stress. Hidupnya tidak tenang. Datanglah ia ke Ibnu Mas’ud berkonsultasi. Sahabat Ibnu Mas’ud terkenal sebagai seorang sahabat yang Ahlul Qur’an. Rasulullah saw pernah menangis mendengar bacaan Qur’an Ibnu Mas’ud.
Ibnu Mas’ud pun menasehati orang tersebut, “Duduklah di depan Al Qur’an. Bacalah (pelajari) Al Qur’an. Jika hatimu tak bisa tenang. Mintalah orang lain membacakan (memberi nasehat dgn) Qur’an kepadamu. Jika dengan semua itu, hatimu pun belum bisa tenang, maka bangunlah tengah malam. Lalu berdoalah kepada Tuhan. Mintalah hati yang baru. Karena bila hati tak lagi tentram dihadapan Al Qur’an, hati itu telah mati. Hati itu telah penuh nista dan dosa, dan kamu pun harus menggantinya dengan yang baru “.

By Ayu S. F.
“oleh oleh buat teman yang slalu gelisah…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar